Cara Mengatasi Kulit Sensitif saat Menggunakan Produk Anti-Aging

Cara Mengatasi Kulit Sensitif saat Menggunakan Produk Anti-Aging

Penggunaan produk anti-aging memang efektif mengatasi penuaan kulit, namun tidak jarang menimbulkan reaksi sensitif pada kulit. Pastikan menggunakan produk anti-aging dengan hati-hati dan mengikuti tips berikut untuk mengatasi permasalahan kulit sensitif.

Banyak orang mengeluhkan gejala kulit sensitif seperti ruam, kemerahan, iritasi hingga pembengkakan saat menggunakan produk anti-aging. Hal ini wajar karena produk anti-aging kerap mengandung bahan aktif kuat seperti retinol, AHA, BHA, vitamin C dan lainnya.

Beberapa orang memang memiliki kulit lebih sensitif secara alami dibandingkan yang lain. Kulit sensitif cenderung rentan mengalami reaksi terhadap zat kimia, perubahan cuaca, atau bahkan stres. Reaksi ini dipicu oleh peradangan pada kulit akibat terganggunya lapisan pelindung pelindung alami kulit.

Jika Anda mengalami gejala kulit sensitif ketika menggunakan produk anti-aging, jangan khawatir. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah kulit sensitif saat perawatan anti-aging.

Lakukan Tes Penampalan Terlebih Dahulu

Tes penampalan atau patch test penting dilakukan sebelum menggunakan produk anti-aging yang baru. Caranya, oleskan sedikit produk pada bagian dalam pergelangan tangan atau belakang telinga dan tunggu selama 24 jam.

Jika dalam 24 jam tidak ada reaksi kulit sensitif seperti kemerahan atau gatal, maka produk tersebut bisa digunakan pada wajah. Lakukan tes ini setiap kali ingin mencoba produk anti-aging baru.

Memulai Dengan Bahan Aktif Ringan

Kulit sensitif sebaiknya menghindari produk anti-aging dengan kandungan bahan aktif tinggi seperti retinol atau AHA/BHA pekat. Mulailah dengan produk berbahan aktif ringan terlebih dahulu seperti vitamin C, ceramide, vitamin E, asam hialuronat dan sebagainya.

Setelah kulit terbiasa, barulah tingkatkan kekuatan produk secara bertahap. Kulit sensitif membutuhkan waktu untuk membangun ketahanan terhadap bahan aktif kuat yang digunakan produk anti-aging.

Membaca Label Dengan Cermat

Sebelum membeli produk anti-aging, telitilah terlebih dahulu daftar kandungan dan komposisinya. Hindari produk yang mengandung zat iritan, pewangi, minyak mineral, alkohol dan pewarna buatan jika memiliki kulit sensitif.

Beberapa bahan anti-aging yang dapat memicu reaksi sensitif antara lain retinol, AHA/BHA, benzoil peroksida, hidroquinon dan senyawa aromatik alkohol. Pilihlah produk berlabel “hypoallergenic” atau tidak mengandung bahan iritan.

Menggunakan Pelembap Kulit Setelahnya

Produk anti-aging kerap membuat kulit menjadi kering dan iritasi. Untuk mencegahnya, gunakan pelembap kulit beberapa saat setelah menggunakan produk anti-aging. Pelembap berfungsi melapisi dan melindungi kulit dari bahan aktif iritan.

Pilihlah pelembap bebas minyak, bebas pewangi dan non-komedogenik yang aman untuk jenis kulit sensitif. Hindari pelembap dengan penyejuk seperti mentol yang dapat menyebabkan lebih banyak iritasi.

Lakukan Eksfoliasi Secara Rutin

Masalah kulit sensitif bisa disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati dan kotoran pada permukaan kulit. Dengan melakukan eksfoliasi rutin menggunakan scrub lembut, lapisan epidermis kulit Anda akan lebih siap menerima produk anti-aging.

Usahakan melakukan eksfoliasi 1-2 kali dalam seminggu. Setelahnya, aplikasikan pelembap untuk merawat kelembaban kulit kembali.

Tingkatkan Konsumsi Makanan Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam tubuh berkontribusi dalam memperkuat lapisan pelindung kulit dari dalam. Makanan tinggi antioksidan seperti buah beri, jeruk, tomat, sayuran hijau dapat memperkuat ketahanan kulit dan mencegah sensitivitas.

Selain itu, konsumsi suplemen antioksidan seperti vitamin A, C, E juga baik untuk melindungi kulit dari stres oksidatif yang memicu reaksi sensitif. Kulit sehat dari dalam akan lebih mudah menerima produk anti-aging.

Kombinasi Produk Anti-Aging dengan Hati-hati

Jangan mencampurkan berbagai produk anti-aging dengan bahan aktif berbeda secara sembarangan. Kombinasi produk retinol dengan AHA, BHA, asam ferulik, benzoil peroksida dan sebagainya berpotensi memicu reaksi sensitif pada kulit.

Gunakan satu jenis produk anti-aging saja dan apabila ingin mencoba yang lain, lakukan secara bergantian. Jangan menggunakan lebih dari dua produk anti-aging dengan bahan aktif berbeda secara bersamaan.

Istirahatkan Kulit pada Malam Hari

Periksalah kondisi kulit Anda setiap malam. Jika terjadi gejala kulit sensitif seperti kemerahan, iritasi atau ruam akibat pemakaian produk anti-aging, sebaiknya istirahatkan kulit sejenak selama 1-2 malam.

Pada malam hari, kulit lebih sensitif sehingga membutuhkan jeda dari bahan kimia produk anti-aging. Biarkan kulit beregenerasi dan pulih dengan menggunakan pelembap khusus malam dari bahan non-iritan.

Konsultasi dengan Dokter Kulit

Bila kulit sensitif masih terus berlanjut walaupun sudah mengikuti tips-tips di atas, jangan ragu untuk meminta saran dokter kulit profesional. Dokter dapat membantu mendeteksi apakah Anda menderita kondisi alergi atau dermatitis tertentu.

Dokter juga dapat memberikan rekomendasi perawatan anti-aging yang sesuai untuk jenis kulit sensitif Anda. Perawatan dengan dokter akan lebih aman dan terkontrol hasilnya sehingga kulit tetap terlindungi dari reaksi sensitif yang tidak diinginkan.

Demikianlah cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah kulit sensitif saat menggunakan produk anti-aging. Selalu lakukan tes penampalan, perhatikan kandungan bahan, dan jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter bila diperlukan. Selamat mencoba!

FAQ Cara Mengatasi Kulit Sensitif saat Pakai Produk Anti-Aging

Pertanyaan: Mengapa produk anti-aging bisa memicu reaksi sensitif?

Jawaban: Produk anti-aging mengandung bahan aktif kuat seperti retinol, AHA, BHA yang bisa mengiritasi kulit dan merusak lapisan pelindung kulit. Kulit sensitif lebih rentan mengalami reaksi terhadap bahan kimia tersebut.

Pertanyaan: Apa saja gejala kulit sensitif saat pakai produk anti-aging?

Jawaban: Gejala kulit sensitif meliputi kemerahan, jerawat, iritasi, rasa terbakar, ruam, kering, gatal-gatal, pembengkakan hingga reaksi lebih parah seperti luka dan lepuhan.

Pertanyaan: Golongan produk anti-aging apa yang paling aman untuk kulit sensitif?

Jawaban: Produk anti-aging paling aman untuk kulit sensitif adalah yang mengandung bahan aktif ringan seperti vitamin C, E, ekstrak tanaman, ceramide, dan glutathione. Hindari retinol, AHA, BHA, dan hidrokinon.

Pertanyaan: Kapan sebaiknya mulai menggunakan produk anti-aging jika punya kulit sensitif?

Jawaban: Disarankan memulai penggunaan produk anti-aging sejak usia 20-an dengan kandungan bahan aktif ringan terlebih dahulu. Lalu peningkatan secara bertahap setelah kulit mampu mentoleransi bahan lebih kuat.

Pertanyaan: Apakah bedak tabur atau make up bisa memicu reaksi sensitif juga?

Jawaban: Ya, bedak tabur dan make up juga bisa memicu reaksi sensitif kulit terutama jika mengandung parfum, minyak mineral atau bahan iritan lain. Pilih produk berlabel non-komedogenik dan hypoallergenic untuk kulit sensitif.

Pertanyaan: Tindakan apa yang bisa dilakukan saat terjadi reaksi sensitif parah?

Jawaban: Segera hentikan penggunaan produk dan bersihkan wajah dengan air hangat. Gunakan krim pelembap bebas bahan iritan dan obat anti-inflamasi untuk mengobati kulit yang sensitif. Kontak dokter bila terasa sakit atau kulit semakin parah.

Pertanyaan: Apa penyebab kulit menjadi sensitif secara alami?

Jawaban: Penyebab seseorang memiliki kulit sensitif secara alami bisa karena genetik, kondisi medis, kerusakan lapisan pelindung kulit, alergi, efek samping obat-obatan, stres, dan penuaan.

Pertanyaan: Apakah produk anti-aging bisa digunakan kembali jika sudah pakai yang aman?

Jawaban: Ya, setelah kulit tidak lagi menunjukkan gejala sensitif, Anda bisa coba menggunakan produk anti-aging dengan hati-hati mulai dari konsentrasi rendah hingga bertahap lebih tinggi sesuai toleransi kulit.